Kamis, 04 Februari 2010

Melek di Malam Imlek

Melek di Malam Imlek

Tradisi lain saat jelang Imlek dan bisa dibilang sudah terlupakan adalah begadang semalaman saat malam menjelang datangnya tahun baru Imlek. Berarti, jika Imlek sekarang jatuh pada 14 Februari, maka umat diharuskan begadang sejak 13 Februari 2010.

Apriyadi Hidayat

Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat budaya Tionghoa di Indonesia, David Kwa. Menurut dia, tradisi melek menjelang datangnya Imlek sudah hampir dilupakan oleh sebagian besar umat. “Sekarang, setelah sembahyang di Klenteng, orang-orang langsung tidur di rumah. Padahal, seharusnya begadang hingga datangnya pagi,” ungkapnya kepada Jurnal Depok.

Tradisi yang diajarkan leluhur pada waktu itu, kata dia, umat diwajibkan untuk begadang semalam suntuk, setelah melakukan ritual sembahyang di Klenteng, Vihara ataupun Li Tang. Begadangnya pun bukan sembarang begadang, umat juga diharuskan berkumpul bersama keluarga, makan bersama di rumah atau di luar rumah.

“Makan malamnya juga harus ada ikan atau daging. Itu melambangkan kelebihan dari rezeki yang telah didapat di tahun sebelumnya. Tapi ingat, jangan ada makanan bubur di meja makan, karena itu perlambang kemiskinan. Tapi kalau yang sakit boleh-boleh saja makan bubur,” jelasnya.

Umat juga harus membuka pintu lebar-lebar dan memasang lampu terang-terang pada waktu begadang hingga pagi menjelang. “Maknanya untuk membuka rezeki ke dalam rumah dengan leluasa dan memberikan pencerahan di hari-hari selanjutnya,” kata pria yang memiliki hobi membaca dan menulis itu.

Lebih lanjut, pria kelahiran Jakarta 20 November 1956 itu menjelaskan, camilan khas Imlek saat begadang, antara lain kwaci, kacang, dan permen. Selain itu juga aneka makanan yang tak boleh ditinggalkan, seperti kue legit, kue nastar, kue semprit, kue mawar, dan manisan kolang-kaling. n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar